OPIK AQUARIUM
08888111912
Jasa ahli pembuatan kolam koi dengan sistem filter mekanis dan biologis
dari jepang dijamin bersih,sehat dan mudah perawatannya, menerima
renovasi dan perawatan kolam.
berpengalaman sejak tahun 1997 sudah lebih dari 100 kolam yang
dikerjakan baik itu perorangan maupun perusahaan.
untuk keterangan lebih lanjut hubungi OPIK 08888111912
Biaya pembuatan kolam:Rp.600.000/m2 luas bidang.
Biaya sudah termasuk media filter tetapi belum termasuk pompa celup
(submersible pump)& aksesoris kolam (water fall, water wall, batu
alam, kramik dan lain-lain).
Contoh perhitungan biaya:
panjang:4m Lebar:2m Dalam:1m,
luas bidang panjang + luas bidang lebar + luas bidang dasar kolam = (4m x
1m x 2 bidang)+ (2m x 1m x 2 bidang) + (4m x 2m)= 8m2 + 4m2 + 8m2 =
20m2. biaya pembuatan kolam 20m2 x Rp.600.000,- = Rp. 12jt.
Model kolam tak berpengaruh langsung terhadap kesehatan koi. kondisi ini
justru sangat tergantung pada kedalaman air kolam, instalasi pipa untuk
menunjang sistem filterisasi, dan daya tampung. Pertimbangkan pula
aspek ketersediaan lahan dan kemudahan akses memandangi koi.
Dinding Halus
Koi
paling cocok dipelihara di kolam semen. Usahakan dinding,dasar,dan
sudut kolam dibuat sehalus mungkin, bisa menggunakan keramik atau bahan
lain yang halus.
Hal itu untuk mencegah terjadi luka di tubuh koi.
Maklum koi mempunyai kebiasaan menggesekkan tubuhnya ke dinding dan
dasar kolam. Nah, kalau permukaan dinding dan dsar kolam kasar, sisiknya
bisa rusak dan terluka.
Dasar kolam tanpa hiasan dan aksesoris, karena kita memelihara koi untuk dilihat keindahannya. bukan melihat hiasan kolamnya.
Untuk
meningkatkan kontras warna dan pola, orang mengecat kolam dengan warna
hitam atau biru, itulah sebabnya foto-foto koi selalu dengan latar
belakang warna biru.
Kedalaman Air
Kolam
semakin baik, untuk koi ukuran lebih dari 40 cm, kedalaman kolam minimal
1,65m. Koi kurang dari 40cm, tidak masalah dengan kedalaman 1 m. Volume
air kolam sangat mempengaruhi kesehatan koi. Seekor koi membutuhkan 4-5
ton air.
Juga penting diperhatikan adalah daya tampung kolam.
Populasi ikan tidak terlalu padat. kolam ukuran 2m x 4m paling banyak
diisi 30 ekor koi ukuran 15-18cm. Hindari penempatan koi ukuran kecil
dalam jumlah sedikit dalam kolam besar. Karena hal itu akan menyebabkan
mereka kesulitan menemukan pakan.
Filterisasi dan Aerasi
Kolam
harus dilengkapi saluran air kotor dan saluran air bersih. Pipa saluran
air kotor tertanam di dasar kolam (bottom drain). Saluran itu untuk
mengalirkan kotoran yang tenggelam, semisal kotoran ikan dan
kerikilkecil. Sementara kotoran mengambang seperti lumut mati disedot
oleh saluran air kotor di permukaan air ( Over Flow ).
Saluran air
bersih mengalirkan air bersih hasil penyaringan sistem filterisasi.
Sistem filterisasi penting, karena koi membutuhkan kadar oksigen tinggi
dan mutu air yang prima. Sistem filterisasi harus dibuat seefektif
mungkin untuk mencegah masuknya berbagai jenis penyakit setidaknya
memiliki 3 bilik ( Chamber ). Bilik atau chamber pertama berfungsi
mengendapkan kotoran padat dibagian bawah ruang penyaringan.
Prinsip
itu berlaku pula dibilik kedua dan ketiga. Di kedua chamber terakhir
masih dilengkapi dengan filter mat sebagai media tumbuh bakteri
pengurai. Bakteri ini membantu proses penjernihan air.
Perhatikan
pula aerasi (Pembentukan gelembung udara di dalam kolam). Kadar oksigen
tinggi membuat ikan cepat besar. Ketersediaan oksigen melimpah akan
mempercepat proses penyerapan saripati pakan dalam usus.
Di setiap
kolam dipasang beberapa aerator sebagai pemasok oksigen dalam air.
Selain itu, aerator juga membuat air kolam berarus sehingga koi akan
sering bergerak. Koi rajin bergerak, ototnya semakin besar dan otomatis
tubuhnya pun ikut melar.
Yang punya fungsi serupa aerator adalah pancuran atau air terjun karena dengan adanya itu membuat koi lebih tenang.
Butuh Sinar
Sinar
matahari berperan penting dalam pencegahan penyakit dan pertumbuhan.
Juga bisa membuat warna dan pola ikan tambah kinclong. Koi tidak terkena
sinar matahari warnanya bisa pudar.
Dalam sehari, koi membutuhkan
sinar matahari langsung minimal selama 3 jam. Apalagi untuk jenis koi
hikari alias sisik mengkilap, semisal ogon dan kujaku. Bila mereka
kurang sinar matahari, warna metalik sisiknya akan cepat memudar. Selain
itu bisa mengundang berbagai penyakit.
Sinar matahari juga mendorong
berkembangnya ganggang spirulina. Nah, kalau dimakan bisa mendongkrak
warna koi. Celakanya, kalau sinar matahari terlalu banyakkolam pun
ditumbuhi lumut.
Sinar matahari juga berfungsi untuk menaikkan suhu
yang terlampau dingin. Tak heran kalau koi terlihat lebih sering di
daerah kolam yang terkena sinar matahari. Karena sebenarnya mereka suka
dengan air hangat.
Membangun Kolam
Bagi
pecinta koi, kolam adalah bagian teramat penting. Bila mungkin
membangun kolam dengan sistem filterisasi tercanggih. Karena sebenarnya
memelihara koi adalah bermain dengan air kolam. Karenanya perlu
langkah-langkah pembuatan kolam secara benar.
Faktanya, tak semua
hobiis bisa membuat kolam sesuai kaidah baku. Karena pekerjaan ini
memerlukan keahlian khusus. Kalau asal-asalan , kebocoran bisa menimpa
setiap saat. Solusinya, ya dilakukan pembongkaran.
Berikut ini langkah-langkahnya :
A. Menentukan Lokasi
Langkah
awal membuat kolam adalah menentukan lokasi. Kolam indoor atau outdoor?
hal itu bakal berpengaruh terhadap sisitem filter yang dipilih.
Diskusikan dulu dengan para ahli pembuat kolam. Pilih bentuk kolam
sesuai selera. Bila kolam itu berada ditaman sebaiknya disesuaikan
dengan gaya taman.
Secara garis besar, kolam terbagi dalam dua gaya,
formal dan semiformal. Para pemain koi di indonesia, umumnya mengusung
gaya formal. Cirinya, bentuk kolam persegi sehingga terkesan kaku.
Sementara kolam semi formal biasanya berlekuk dan berada di taman.
Perhatikan
pula kapasitas kolam.Halini erat kaitannya dengan jumlah dan ukuran
ikan yang bakal anda pelihara. Konon setiap ikan berukuran jumbo (70 cm
ke atas ), memerlukan air sekitar 4-5 ton.
Setelah letak dan gaya
kolam ditentukan, tanyakan pula sistem filterisasi yang cocok digunakan.
Ada aneka macam pilihan seistem filter. Sistem konvensional yang
dilengkapi dengan media filter dalam chanber. Sistem media filter yang
lebih kompak dan praktis. Sistem filter terakhir ini biasanya bersifat
portable hingga mudah dibongkar pasang.
2. Penggalian dan pengecoran
Usai
menentukan lokasi dan gaya kolam, selanjutnya dilakukan penggalian.
Tipe tanah berbeda, ongkos pembuatan kolam pun bisa berbeda. Apalagi
untuk kawasan dekat laut dan sumber air, baru digali 1 m, air pun
menyembur. Biaya pun jadi lebih mahal. Karena perlu teknik khusus guna
mencegah terjadinya rembesan pada kolam kelak. Pengecoran dan pemasangan
bata dilakukan pada saat kondisi air tanah kering.
3. Mengaci
Setelah
pengecoran, dilanjutkan mengaci atau plesteran. Sebaiknya plesteran
ditambahkan pengeras seperti merguson. Setelah itu baru diberikan efoxy
untuk mencegah timbulnya alkali semen yang bisa bersifat racun bagi koi.
Beberapa
hobiis malah melapisi dinding kolam dengan sejenis coating. Langkah itu
dipercaya bisa menghindarkan kolam dari pelbagai masalah seperti
keretakan, rembes, dan keluarnya alkali dari semen. Pilih coating yang
memiliki kemampuan sebagai bemper, alkaliresistant, mampu bernapas, bisa
ditumbuhi lumut dan fleksibel.
4. Stabilkan kolam
Begitu
kolam selesai dibangun, jangan langsung diisi ikan. Pasalnya sistem
kolam belum berjalan maksimal. Air kolam masih sering terlihat hijau.
Selain itu disinyalir masih adanya alkali dari plesteran semen.
Agar
koi kelak dapat hidup sehat, kolam baru itu perlu dikuras selama tiga
hari berturut-turut. Lebih sip lagi, hingga satu minggu. Setelah itu
berikan garam ikan sebagai penetralisir air. Selanjutnya taburkan obat
pembunuh jamur dan kutu.
Selama 1-3 minggu pertama, sebaiknya kolam
diberikan probiotik. Dengan perlakuan seperti itu, kolam baru bisa diisi
koi setelah 1 bulan. Ada baiknya anda memasukkan terlebih dahulu koi
kategori"biasa". bila dal 2 minggu terlihat sehat, silahkan masukkan
koi-koi pilihan.
Problem kolam baru
Problem
kolam baru bisa dilihat dari kondisi airnya, kolam baru akan mengalami
air hijau, air kehijauan akibat dari alga tumbuh subur akibat oksigen,
sinar matahari, dan tingginya kadar nitrat. apabila filternya bekerja
maksimal pasti kadar nitratnya rendah.
Sistem filter yang baik pasti
dilengkapi UV untuk mengikat alga menjadi gumpalan supaya mudah
tersaring. Ketika kotoran sudah menumpuk, hanya dengan 2-3 kali
pembilasan, media filter bisa digunakan lagi. Dalam keadaan ekstrim,
walau kotoran sudah menumpuk filter masih bisa kerja optimal.
Problem
lainnya dalah kebocoran . Disebabkan beton keropos. Faktor lain, kurang
rapatnya sambungan pipa. Kebocoran juga diakibatkan pergerakan dasar
tanah sehingga pondasi retak.
Cara mengatasinya, bagian yang bocor
ditambal adonan semen. kadang trik ini tak berjalan mulus. Apabila
lubang terlalu besar. Lebih parah lagi bila sumber kebocoran tidak
ditemukan terpaksa kolam harus dibongkar.
Problem lainnya, ikan stres
saat dilepas dikolam baru. Sebelum masuk kolam, rendam kantung plastik
berisi ikan baru itu dalam kolam selama setengah jam, supaya ikan tak
terlalu kaget saat dilepas.
Titik mati juga menjadi problem. Tempat
kotoran menumpuk. Selain menguras kadar oksigen, juga mempercepat
pertumbuhan lumut. akibatnya air cepat keruh. Lambat laut kadar amoniak
meningkat. Bila dibiarkan, ikan keracunan dan mati. Titik mati timbul
karena kurangnya arus air melewati daerah itu.